Kamis, 18 September 2008

doggy

Android memang dirancang sedekat mingkin dengan manusia. Banyak hal yang ingin dicapai manusia dengan menciptakan android ini. Sebagai contoh robot sekretaris nan seksi dipakai sebagai simulator sekretaris. Asimo dapat berjalan, berlari, sampai menaiki tangga. Nah,, kini telah diciptakan android Kamasutra. Fungsinya? jelas. sebagai simulator posisi berhubungan seksual yang baik.

Jadi, jangan heran jika ini nantinya diminta untuk memainkan posisi missionar, doggy style, atau bahkan posisi 69 ;)

missionary

Nah gambar diatas itu maksudnya posisi Missionary. Tadinya saya juga bingung membedakan mana yang male, mana yang female. Sedangkan gambar dibawah ini adalah gambar posisi woman on top.

Mau gaya yang lain, tenang saja, ini mampu melakukannya. Saya kurang tau apa nama gaya ini.

Kalau yang dibawah ini kamasutra yang lagi oral sex.

Sebanarnya ini masih mampu melakukan berbagai gerakan lainnya. Kalau anda tertarik sih silakhkan dibeli, buat nambah koleksi gaya gitu deh!! :))

nah... ni posting bukan posting porno lho.. tapi mengenai perkembangan teknoli ROBOT terkini..

ni juga berhubungan ma IT..

makanya, ikuti perkembangan teknologi yg lebih terkini n terupdate donk?!! jgn GAPTEKK!! ^^

Ini adalah pembuktian bahwa manusia benar-benar terobsesi menciptakan android. Setelah beberapa waktu yang lalu muncul - android seperti Asimo, kini muncul android (mirip manusia) baru yang siap menjadi sekretaris anda. sekretaris seksi ini bernama Phorone. Phorone tapil dengan rok mini dan terlihat sangat anggun. Ia memiliki tinggi yang cukup ideal untuk ukuran sekretaris, 175 cm. Potongan rambut Phorone juga cukup keren untuk ukuran android. Tapi yang saya bingung, si Phorone ine sebenarnya matanya minus berapa ya? kok dia pakai kacamata segala. Phorone yang seksi ini dapat “hidup” dengan tenaga dari udara bertekanan tinggi.Ia juga dapat memberikan senyum manis kepada orang yang disapanya. Nah ini bagian buruknya. Sayangnya, Phorone ini tidak akan disewakan alias baru sekedar prototype. Makanya, puas-puaskan melihat wajah phorone yang cantik, karena anda pasti akan rindu dengannya.

KAPAN NICH ada di indonesia?????
kalo sudah ada, buruan bELI!! persediaan terbatas... hahahaha

Kamis, 11 September 2008

Keybord PDA dengan Teknologi sensor laser!!

Mengetik Virtual
Memanfaatkan Kemajuan Teknologi Laser

BERBAGAI perangkat digital sekarang memiliki beberapa persoalan, terutama dalam kaitan memasukkan data ke dalam perangkat itu sendiri. Apakah perangkat digital ini berupa ponsel maupun Personal Digital Assistan (PDA), isu utama yang dihadapi oleh para penggunanya adalah bagaimana memasukkan informasi secara cepat dan tepat.

Pada perangkat seperti ponsel cerdas (smartphone), misalnya, menggunakan stylus sebagai cara untuk memasukkan informasi seringkali merepotkan dan memperlambat kerja yang ingin dilakukan. Sedangkan menggunakan tombol-tombol angka pada ponsel, menjadi merepotkan dan membutuhkan waktu yang cukup lama karena setiap huruf yang dipilih mengharuskan penggunanya untuk menekan beberapa kali sesuai dengan posisi hurufnya pada tombol tersebut.

Di pasaran sekarang juga tersedi, misalnya, perangkat alat bantu seperti keyboard yang terkoneksi melalui fasilitas infra merah, tapi keandalannya sulit untuk dijadikan pegangan bagi mereka yang menggunakan berbagai gadget untuk kepentingan pekerjaan. Karena, seringkali kalu terjadi pergeseran sedikit saja, koneksi keyboard infra merah ini dengan ponsel atau PDA akan terputus.

Belum lama ini Kompas menemukan sebuah perangkat terbaru yang bisa menjadi solusi menarik untuk digunakan sebagai perantara untuk memasukkan berbagai informasi ke dalam ponsel atau PDA, apalagi informasi ini dalam jumlah besar. Perangkat yang disebut sebagai Virtual Keyboard Bluetooth ini, tersedia di pasaran dengan harga yang memadai dan menghilangkan kerepotan kita terhadap kabel atau koneksi infra merah yang rentan terhadap kondisi lingkungan.

Lebih mudah

Tepatnya perangkat ini disebut iTech Virtual Keyboard Bluetotoh buatan i.Tech Dynamic Limited. Berbentuk kotak panjang, sekilas tidak ada yang istimewa dari perangkat iTech ini. Untuk menggunakannya, iTech ini perlu diisi batere yang bisa memakan waktu sekitar dua jam sampai bisa berfungsi secara maksimal.

Ketika perangkat iTech ini dihidupkan pada posisi berdiri tegak lurus, segera muncul sebuah proyeksi struktur keyboard virtual berwarna merah yang dipancarkan oleh sinar laser dari perangkat tersebut. Keyboard semu ini berisi lengkap keyboard yang biasa kita gunakan untuk komputer, terdiri dari 63 buah tombol, dalam struktur QWERTY, dan berukuran 295X95 mm.

Untuk menggunakan iTech ini dengan berbagai gadget, cukup melakukan pairing Bluetooth dengan memasukkan passkey yang dipilih sendiri pada ponsel atau PDA, dan memasukkan passkey yang sama dengan menekan tombol angka pada keyboard semu iTech. Setelah terkoneksi, seluruh fungsi keyboard menjadi sangat menyenangkan untuk digunakan, karena memasukkan informasi ke dalam ponsel atau PDA menjadi lebih mudah.

Pada menu iTech dalam ponsel atau PDA, terdapat pengatur kepekaan yang membedakan kecepatan pengetikkan seseorang. Karena kecanggihan teknologi yang dikandung iTech ini, lintasan tangan kita yang mengetik di atas keyboard semu ini bisa membedakan huruf-huruf yang dipilih, walaupun seolah-olah permukaan telapak tangan kita menutupi pancaran sinar laser yang mempoyeksikan gambar keyboard tersebut.

Bahkan, keyboard semu ini juga mampu diprogram untuk menentukan fungsi-fungsi yang sering kita gunakan. Misalnya Ctrl+1 untuk membuka buku alamat, atau Ctrl + 2 untuk membuka aplikasi tertentu.

Menggunakan sensor

Cara bekerja iTech adalah meproyeksikan sebuah template berbentuk keyboard terdiri dari elemen optik holografi yang dipancarkan melalui laser diode merah. Pada saat yang bersamaan, ada lintasan laser lainnya yang dipancarkan di permukaan yang memproyeksikan keyboard semu tersebut. Sinar laser yang kedua ini tidak terlihat oleh mata telanjang.

Pada saat salah satu tombol ditekan pada gambar holografik tersebut, sinar akan menangkap pada modul iTech. Refleksi tekanan tombol ini kemudian diteruskan melalui sebuah filter infra merah, dan diteruskan ke senso imej CMOS pada modul iTech. Cip sensor ini yang menentukan asal refleksi cahaya yang ditangkap sinar infra merah itu berasal.

Mereka yang sering mengadakan perjalanan atau harus berada di sebuah ruangan bersih (clean room) akan merasakan manfaat dari perangkat iTech ini. Mudah digunakan dan menyerupai penggunaan keyboard yang sebenarnya. dan perangkat ini sangat ringkas. (rlp)